Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan pengunduran dirinya Kamis menyusul serangkaian skandal yang mempertanyakan integritasnya untuk memimpin negara.
Johnson, yang memimpin Inggris keluar dari Uni Eropa pada 2020, mengatakan dia akan secara resmi mengundurkan diri sebagai perdana menteri dan pemimpin partai Konservatif begitu penggantinya dipilih oleh anggota.
Perdana menteri mengundurankan diri setelah dia meminta maaf karena mengeluarkan pernyataan menyesatkan terkait dengan skandal pelecehan seksual.
Permintaan maaf itu atas perilakunya sendiri di kantor dan beberapa rekannya. Selai itu, PM Iggris ini juga pernah membuat pesta yang diadakan di kantor resminya dimana hal tersebut melanggar pedoman social distancing selama pandemi coronavirus.
Dan beberapa skandal PM Inggris juga akhir-akhir ini sangat disorot. Bahkan sampai pada penanganan Virus Corona. Dimana Pemerintah Johnson dikritik karena cara awalnya menangani pandemi virus corona.
Kita tahu, Pada Maret 2020, perdana menteri terinfeksi virus corona sehingga dia harus dirawat di rumah sakit dan menghabiskan beberapa malam dalam perawatan intensif.
Menurut laporan Media, bahwa tingkat keperayaan publik Inggris kepadanya semakin merosot. Akibat dari cara kepemimpinan dan integritasnya. Hingga pada puncak pekan atau hari ini, PM Inggris mengumkan mengundurkan diri.
Hari ini saya telah menunjuk kabinet untuk melayani, seperti yang saya akan lakukan, sampai pemimpin baru ada," kata Johnson dalam Pidatonya.
"Saya tahu bahwa akan ada banyak orang yang lega dan mungkin tidak sedikit yang juga akan kecewa. Dan saya ingin Anda tahu betapa sedihnya saya karena harus melepaskan pekerjaan terbaik di dunia", seperti di beritakan oleh Media Reuters